Mengapa Saya Harus Menjadi Fasilitator?

FASILITATOR

Satu kata ini maknanya daleeeem banget. Yup, kata "fasilitator" ini kian akrab terdengar ditelinga saya sejak bergabung di Institut Ibu Profesional. Padahal tanpa kita sadari, sebenarnya dalam keseharian pun kita menjadi fasilitator..baik itu menjadi fasilitator bagi anak, fasilitator bagi suami, dan bahkan menjadi fasilitator untuk orang-orang disekitar kita.

Bagi saya fasilitator adalah orang yang membersamai, memotivasi, mengantar dan melayani orang lain untuk menemukan dan mencapai tujuan hidupnya. Fasilitator berperan penting dalam perjalanan hidup seseorang. Bukankah sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya?

Secara tidak langsung, siap tidak siap.. kita tentunya pernah menjadi "fasilitator" dalam kehidupan. Namun, bagi saya seiring perjalanan waktu..tentunya mental kita akan semakin peka dan terlatih untuk menjadi seorang fasilitator dalam kehidupan. Seperti saya saat ini, dengan modal kesabaran dan pengalaman-pengalaman serta pembelajaran yang saya peroleh dikomunitas Institut Ibu Profesional, membuat saya bertambah siap menjadi seorang fasilitator. Tidak hanya di level keluarga, namun saya ingin melangkah ke jenjang yang lebih luas yaitu lingkungan..lingkungan para Ibu.

Kedudukan Fasilitator di Institut Ibu Profesional merupakan hal yang sangat penting. Merekalah "pintu gerbang" yang akan menghantarkan para Ibu untuk menemukan jati diri dan tujuan hidup. Membuka mata para Ibu bahwa dunia Ibu tidaklah sempit. Dunia Ibu adalah dunia yang sangat luas, berwarna dan menakjubkan. Betapa pentingnya kedudukan Fasilitator di Institut Ibu Profesional, maka penting membekali hal-hal positif kepada para fasilitator ini agar makin bersinar membersamai para Ibu menemukan jati diri dan tujuan.

Rencana dan strategi adalah hal yang penting dimiliki oleh seorang fasilitator. Dalam hal ini pun saya hal pertama yang akan saya lakukan ketika memfasilitasi kelas adalah dengan membangun semangat para Ibu. Bagaimana caranya? Sebisa mungkin selalu "hadir" membersamai mereka, misalnya dengan selalu menyapa dan doa bersama diawal hari meskipun penyampaiannya secara online via grup whatsapp. Selain itu, menggunakan jurus "The Power Of Question" pun akan menjadi strategi saya ketika memfasilitasi kelas. Dan yang paling penting adalah selalu berdoa kepada Allah agar diberi kemudahan dan kelancaran dalam membersamai para Ibu.

Memiliki rencana dan strategi yang matang pun kadang masih sering menemui kendala dalam pelaksanaannya. Kadang ada saja hal-hal yang membuat saya khawatir, baik itu kekhawatiran dari dalam diri sendiri. Misalnya perasaan-perasaan merasa diri belum maksimal membersamai para Ibu bahkan rasa takut tidak mampu menghantarkan para Ibu untuk menemukan tujuannya. Adapun kekhawatiran dari luar berupa perbedaan waktu dan tempat kadang mempengaruhi chemistry dalam kelas. Namun bukankah dibalik kesulitan ada kemudahan? Insya Allah dengan berpikir positif maka suasana pun akan kondusif.

Sebelum benar-benar menjadi fasilitator di Institut Ibu Profesional ini, saya merasa sangat bersyukur karena saya diberi kesempatan belajar bersama teman-teman lainnya di kelas TfFM. Di kelas TfFM ini sungguh banyak materi-materi yang sangat berguna dan aura positif dari grup ini sangat terasa, saling support dan motivasi dalam kelas TfFM ini memberi kekuatan tersendiri bagi saya. Meskipun saya pribadi masih banyak kekurangan, masih kurang aktif mengikuti kelas, kadang terlambat hadir diwaktu diskusi. Namun saya selalu berusaha semangat untuk lebih baik lagi karena terdorong oleh semangat teman-teman dalam kelas ini.

Apapun keputusannya nanti.. kita tetap harus menjadi fasilitator bagi diri sendiri, fasilitator bagi anak, keluarga dan orang-orang terdekat kita. Tetap semangat... Keep rowing...

Dwi Yunita Indah Sari
Div. Playdate - IIP Tangerang Selatan

Komentar

  1. Wah...smoga suatu saat nanti saya juga pede menjadi Fasilitator untuk lingkup yang lebih luas yaitu di komunitas...
    Pencerahan bgt baca tulisan bunda. 😘

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin... semua Ibu adalah Bintang. Semoga kita saling menginspirasi yah, bun..💗

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

1,2,3

Buku untuk Sang Pembelajar

Parents Zaman Now