AHA!Yuk, Beri Anak Kesempatan

Pengertian Kemandirian menurut Masrun (1986:8), kemandirian adalah suatu sikap yang memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas dorongan sendiri dan untuk kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dari orang lain, maupun berpikir dan bertindak original/kreatif, dan penuh inisiatif, mampu mempengaruhi .

Kalau membahas Bab Kemandirian, ingatan saya langsung melayang kebeberapa tahun yang lalu. Betapa dulu ketika saya masih terkena badai parenting, "syndrom kompleks"-bersaing antara ibu ibu tetangga tentang tumbuh kembang anak. Masa-masa itu membuat saya selalu "memaksa" anak saya untuk bisa melakukan sesuatu sesuai standart orang lain. Hal itu membuat saya tertekan, begitu pun dengan anak saya. Memaksa anak lulus toilet training, bisa makan sendiri, bisa mandi sendiri, dan serangkaian hal lainnya yang selalu saya paksakan ke anak.

Alhamdulillah, bertemu dengan IIP dan belajar di Kelas Bunda Sayang membuka mata saya tentang Kemandirian. Ditambah dengan membaca berbagai literatur parenting yang semakin menguatkan saya bahwa kemandirian anak itu adalah Fitrah. Kemandirian itu adalah Fitrah yang melekat pada sesorang sejak lahir. Kalau begitu, seharusnya kita tidak perlu menggenjot apalagi sampai memaksa anak untuk mandiri. Yang harusnya kita lakukan adalah membersamai, menyemangati dan menstimulus kemandirian anak.

Yang terjadi pada saya, alih-alih menstimulus kemandirian.. malah yang sudah-sudah adalah malah "mematikan" kemandirian anak. Tanpa sadar, jika anak ingin memilih pakaian yang dikenakan terkadang saya malah saya tidak setuju dengan pilihannya dan memaksa anak mengikuti pilihan saya? Astagfirullah, kalau ingat hal itu saya sedih sekali. Menyesal? Sudah pasti. Tapi, jadi ibu tidak boleh lama-lama tenggelam dalam ke-baper-an.  Yuk, segera bangkit, berbenah, meminta maaf kepada anak, dan memperbaiki pola.

Tapi, orang tua kan ingin yang terbaik bagi anak? Gak salah donk kalau orang tua menentukan pilihan yang terbaik untuk anak?Memutuskan hal yang terbaik untuk anak?
Yes, mom. Semua orang tua sudah pasti ingin melihat anaknya baik. Tetapi jika sejak usia dini anak cenderung "dipilihkan", "diputuskan" untuk melakukan sesuatu yang menurut kehendak kita, secara tidak langsung kemandirian anak akan terbenam. Anak kita tidak akan terlatih mandiri mengambil keputusan. Kalau hanya memutuskan pakai baju apa saja anak kita gak boleh? Bagaimana nanti 10-20 tahun kemudian? Ketika anak kita harus memutuskan ingin jadi apa? Memutuskan pasangan hidupnya?

Alhamdulillah semakin kesini saya mulai paham esensi kemandirian itu seperti apa. Saat ini saya lebih cenderung berusaha memberi teladan. Belajar menghormati dan menghargai keputusan anak. Membiarkan anak mandiri memutuskan baju apa yang akan dikenakan, mainan apa yang ingin dimainkan, dan sebagainya.

Let's mom, open your eyes, open your mind, open your heart. Kemandirian itu bukan hanya sekedar bisa makan sendiri, lulus toilet training lebih awal, bisa mandi sendiri, dan bisa tidur sendiri. Nop, kemandirian tidak sesempit itu, mom..

Menyadari diri bahwa sebagai orang tua, Kita gak mungkin menemani anak 24 jam penuh. Maka membersamai dan menstimulus kemandirian anak adalah hal penting yang harus kita kenalkan pada anak. Anak hanya perlu "ruang" untuk mengasah kemandiriannya. AHA! Yuk, Beri anak kesempatan...



Terinspirasi dari :
-Kuliah Bunda Sayang 
-Buku Bunda Sayang 12 Ilmu Dasar Mendidik Anak
-https://m.facebook.com/notes/yuk-jadi-orangtua shalih/kemandirian-anak-untuk-apa/10152412150205700/?__tn__=%2As-R
-http://aroxx.blogspot.co.id/2013/09/pengertian-kemandirian-menurut-para-ahli.html?m=1

Komentar

  1. _Membersamai dan menstimulus kemandirian anak adalah hal penting yang harus kita kenalkan pada anak_
    Noted bun 👍👍

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

1,2,3

Buku untuk Sang Pembelajar

Parents Zaman Now