Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Menghidupkan Kembali Kebahagiaan Masa Lalu

Tantangan Perdana Beberapa hari yang lalu disalah satu grup Kelas Belajar IP Tangerang Selatan, saya mengikuti Kuliah Via WhatsApp atau yang sering disingkat Kulwap. Narasumber kali ini sangat menginspirasi, yah Narasumber Kulwapp saat itu adalah Teh Indari, penulis sekaligus pebisnis yang sukses. Saya rasa hampir semua orang mengetahui profil Teh Indari ini..Tema kulwapp yang dibawakan pada saat itu Menjadi Ibu Produktif Lewat Tulisan. Tema yang diusung memberi motivasi tersendiri bagi saya. Bayangkan profesi Ibu pun bisa menjadi profesi yang "menghasilkan". Teh Indari dalam Kulwapnya lebih banyak memberi motivasi dan dorongan kepada para Ibu yang mengikuti kulwap. Memberi informasi bahwa menulis bisa menjadi salah satu bentui produktivitas apalagi bagi seorang Ibu. Membaca penyampaian Teh Indari tentang bagaimana beliau memulai dari seorang penulis catatan harian hingga bisa sukses menjadi penulis dan pebisnis sukses seperti sekarang ini mampu membuat mata saya ikut ber

Menginspirasi Lewat Karya

Gambar
Bismillahirrahmanirrahim... Kali ini mau menulis tentang jalan-jalan bergizi hari ini 😊 Alhamdulillah, hari ini diberi kesempatan bertemu dengan wanita hebat yang membuat saya berbinar-binar. Namanya Ibu Indah, seorang istri & ibu pekerja di ranah publik yang juga aktif berbisnis. Bisnisnya ini bukan sekedar bisnis loh.. tetapi juga sarat dengan edukasi. Berawal dari pengalaman, naluri, dan kepeduliannya kepada lingkungan. Penasaran apa bisnis yang digeluti oleh Ibu ini? Produknya sudah sangat familiar dikalangan ibu-ibu zaman now 😁 apakah itu? Yup, produk Cloth Diaper atau Clodi. Kiri ke kanan : Mba Lamia, Ibu Indah, saya di rumah sekaligus kantor perusahaan clodi Saat saya bertandang ke rumah beliau di kawasan Citeureup - Depok, beliau dengan semangat menceritakan awal memulai usahanya. Ibu Indah memulai usahanya di tahun 2010, saat itu Ibu Indah membuat clodi untuk anaknya & belum dijual secara umum. Sejak tahun 2010-2016 inilah Ibu Indah secara tidak langsung m

Buku untuk Sang Pembelajar

Gambar
Bismillahirrahmanirrahim... Dears, apakah sebelumnya sudah pernah mendengar atau bahkan membaca Buku "Quantum Learning" ? Saya yakin pasti Buku " Quantum Learning " ini tidak asing terdengar ditelinga teman-teman. Saya sendiri pertama kali membaca buku ini pada saat SMA, sekitar tahun 2000an (bisa ketebak yah umurnya, hehe...) Baiklah kali ini saya mau menuliskan tentang Buku "Quantum Learning" ini. Buku ini sangat bagus sekali. Buku ini pertama kali terbit ditahun 1992, kemudian terus dicetak ulang. Sekarang buku ini masih banyak ditemukan dipasaran, hanya saja covernya sudah mengalami perubahan dan terlihat lebih chic . Buku Quantum Learning milik saya yang masih menggunakan sampul lama Quantum Learning merupakan seperangkat metode yang lahir dari SuperCamp. Quantum Learning menggabungkan sugestologik, teknik pemercepatan belajar, dan NLP dengan teori. Buku Quantum Learning ini menyajikan serangkaian tes sederhana, menjelaskan tentang

4 Perempuan

Eyang Putri , beliau adalah seorang wanita Jawa. Wanita yang pernah hidup 3 zaman (Zaman Penjajahan Belanda, Zaman Penjajahan Jepang, dan Zaman Kemerdekaan). Beliau adalah anak pertama. Menikah dengan seorang prajurit TNI yang ikut bergerilya melawan penjajah. Sosok mandiri, tegar, tegas dan penyayang sudah pasti ada diEyang Putri. Eyang Putri pernah menjadi seorang guru dimasa pra kemerdekaan RI. Pekerjaan yang prestige pada zamannya. Aku suka mendengarkan Eyang Putri bercerita tentang masa kanak-kanaknya yang penuh dengan kisah heroik, mendengarkan kisahnya serasa seperti kembali ke masa lampau. Bunda , beliau ada sosok Ibu yang sangat luar biasa. Anak ketiga Eyang Putri. Lahir di Surabaya dan melewati masa kecil hingga remaja di Kota Makassar. Bunda adalah wanita yang pekerja keras, kuat dan mandiri. Khas generasi X. Masakan Bunda selalu menjadi favoritku dan keluarga. Bunda bisa memasak apa saja, membuat berbagai jenis kue. Saat di perantauan seperti ini, aku selalu rindu masaka

Pekan Kedua yang Mulai Berani

Bismillah... Kali ini pekan kedua bagi saya mengampuh di kelas Matrikulasi Koordinator Reguler. Jika pekan pertama kelas masih malu-malu dan cenderung sepi, kali sudah ada dua - tiga peserta yang mulai berani tampil. Bagi saya ini kemajuan yang luaaar biasa. Pekan kedua ini Materinya adalah Menjadi Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga. Hmmm, Ibu mana sih yang tak ingin menjadi kebanggaan keluarga? Siapa sih yang tak ingin menjadi Ibu Profesional? Saya yakin, semua Ibu ingin menjadi Ibu Profesional ... Semua Ibu ingin menjadi kebanggaan keluarga. Materi pekan kedua ini sungguh merupakan pengingat bagi diri saya sendiri. Kembali melihat Checklist indikator sebagai pribadi, sebagai istri dan sebagai Ibu. Ah, betapa memang sebagai manusia biasa kita sering lupa dan lalai. Butuh sesuatu untuk menjadi pengingat, salah satu pengingat yang baik adalah dengan menjadi fasilitator seperti saat ini. Belajar lagi. Membaca setiap NHW yang yang disetorkan oleh teman-teman membuat saya terharu s

Parents Zaman Now

Era millenial saat ini memang banyak tantangannya yah, moms ... Kadang ada aja tingkah laku kids zaman now yang buat geleng-gelang kepala, tapi tak sedikit juga kids zaman now yang mampu mengukir segudang prestasi diusia yang sangat belia. Sebagai mahmud abas alias mamah muda anak (balita) baru satu tentu perasaan was-was sering menghampiri terutama tentang perkembangan anak. Awal-awal jadi orang tua, jujur saya terkena badai informasi ... Segala hal yang berkaitan tentang parenting, tumbuh kembang anak, dan segala macamnya saya lahap. Berbagai teori-teori parenting yang saya baca, saya coba terapkan pada anak. Akibatnya saya dan anak menjadi stress. Terlalu banyak informasi membuat saya pun jadi bingung. Bagi saya (saat itu) anak harus sesuai 'standar' yang dituliskan dibuku-buku atau artikel parenting yang saya baca. Akibatnya anak saya pun menjadi 'tertekan' dijejali berbagai macam teori-teori. Akhirnya sampailah saya pada titik sadar dimana bahwa setiap anak it

Pekan Pertama yang Malu-Malu

Bismillah ... Ini adalah amanah kesekian yang dipercayakan kepada saya. Yup, menjadi salah seorang fasilitator di Institut Ibu Profesional. Beberapa teman, mungkin amanah ini merupakan amanah kedua atau ketiga, namun bagi saya ini adalah kali pertama saya menjadi fasilitator. Fasilitator para Bunda untuk mencapai tujuan hidupnya. Menjadi fasilitator adalah hal yang sangat menantang bagi saya, ditambah lagi kelas yang saya ampuh juga sangat luaaar biasa. Saya diberi amanah untuk mengampuh kelas Matrikulasi Koordinator Reguler. Ini luaaar biasa sekali tantangannya. Kenapa? Karena di kelas ini isinya adalah para pengurus Ibu Profesional Kota yang tentunya punya banyak aktivitas. Masya Allah, para Bunda disini memang luar biasa, ditengah-tengah kesibukannya mengurus komunitas dan keluarga para Bunda ini masih bersedia meluangkan waktu untuk terus mengupgrade dirinya, belajar tanpa henti. Terharuuu ... Namun, karena kelas ini sangat istimewa maka effort yang digunakan juga harus cukup

Genk A Goes To Batu-Malang

Gambar
Bismillah ... Oke, kali ini saya mau cerita sedikit tentang perjalanan Genk A ke Batu-Malang. Ini adalah salah satu Family Project per dua tahunan kami, hehe ... Family Project Genk A sebenarnya banyak sekali, bahkan (Alhamdulillah) sudah ada yang menjadi kebiasaan di keluarga kami, yeaay ... Ide family project dikeluarga kami sangat sederhana. Sesuai dengan nasihat Aa Gym, dimulai dari hal kecil dan dimulai dari diri sendiri. Begitupun kami. Mini Family Project kami antara lain disiplin tidur tepat waktu dan bangun lebih awal, hehe... Sangat sederhana bukan? Yup, kami yakin melakukan hal-hal kecil secara konsisten akan memberi dampak yang besar dikemudian hari. Kembali ke Lap-Top (eeeaaa ...) Ini jalan-jalan ke dua kalinya dikeluarga kami. Jadi, setelah berkecimpung diperkuliahan IIP sekarang dikeluarga kami selalu mengedepankan "Family Forum" yang anggota Ibu Profesional pasti sudah tidak asing dengan istilah "Family Forum" , iya kan? 😁 Termasuk dengan

Lembaran (buku) Baru yang Hilang

"Fahmi ... Apa kau melihat buku yang kuletakkan di sini?" teriak Nanda. Tak terdengar jawaban dari Fahmi. Nanda masih terus mencari sambil menggerutu. "Ukh ... dimana yah buku itu," gerutu Nanda. *** Tiga hari yang lalu Nanda bersama rekan kantornya ditugaskan meliput acara peluncuran buku dari Dewa Bram, seorang penulis novel terkenal yang buku-bukunya selalu menjadi best seller dan sold out cetakan pertama dalam waktu singkat. Nanda sangat senang. Bagaimana tidak, penulis novel itu adalah idola Nanda dan untuk menghadiri setiap peluncuran bukunya itu sangat sulit karena selalu untuk peserta terbatas. "Fahmi, aku seneng banget. Ini pertama kalinya aku bisa bertemu langsung dengan Dewa Bram, yah meskipun sambil kerja," ucap Nanda seraya membereskan perlengkapan reportasenya. "Oh ya, aku malah baru tahu kalau kamu suka baca novel," kata Fahmi sambil tersenyum sambil memasukkan kamera ke dalam tas. "Wah ... Aku tuh suka baca novel

Harapan, Impian, dan Doa...

Gambar
Bismillahirrahmanirrahim... Hehe, maapkan yah baru posting tentang harapan, impian di 2018. Sebenarnya secara umum, tentu kita semua ingin menjadi pribadi yang lebih baik di tahun-tahun mendatang. Begitupun aku 😁 Tetapi, sebelum cerita tentang harapan dan impian di 2018 ini... Saya ingin berterimakasih terlebih dahulu dengan apapun yang terjadi di 2017 kemarin. Tahun 2017, tahun yang Subhanallah sekali bagi keluarga terutama saya pribadi. Terimakasih buat suami saya tercinta yang mendukung penuh saya aktif berkomunitas. Terimakasih buat teman-teman yang sudah membersamai di tahun 2017 😍 Karena di tahun 2017, hampir sepenuh waktu dan hidup saya untuk komunitas (ecieee...) Di tahun 2018 ini adalah tahunnya 'Pak Suami' sebenarnya, hehe.. Thats why, harapan saya di tahun ini bisa lebih banyak membersamai "Genk A" (baca : keluarga). Kembali melakukan kebiasaan-kebiasaan keluarga yang pernah vakum, kembali fokus dengan 'kurikulum' Aliyah. In