Pekan Pertama yang Malu-Malu

Bismillah ...

Ini adalah amanah kesekian yang dipercayakan kepada saya. Yup, menjadi salah seorang fasilitator di Institut Ibu Profesional. Beberapa teman, mungkin amanah ini merupakan amanah kedua atau ketiga, namun bagi saya ini adalah kali pertama saya menjadi fasilitator. Fasilitator para Bunda untuk mencapai tujuan hidupnya.

Menjadi fasilitator adalah hal yang sangat menantang bagi saya, ditambah lagi kelas yang saya ampuh juga sangat luaaar biasa. Saya diberi amanah untuk mengampuh kelas Matrikulasi Koordinator Reguler. Ini luaaar biasa sekali tantangannya. Kenapa? Karena di kelas ini isinya adalah para pengurus Ibu Profesional Kota yang tentunya punya banyak aktivitas. Masya Allah, para Bunda disini memang luar biasa, ditengah-tengah kesibukannya mengurus komunitas dan keluarga para Bunda ini masih bersedia meluangkan waktu untuk terus mengupgrade dirinya, belajar tanpa henti. Terharuuu ...

Namun, karena kelas ini sangat istimewa maka effort yang digunakan juga harus cukup besar. Di pekan pertama ini, kelas masih terasa lengang hehe ...
Saya sangat memakluminya, ada banyak faktor tentunya. Selain karena saat ini perkuliahan di IIP sedang uji coba menggunakan Google Classroom, para Bunda di Kelas ini juga tentunya memangku beberapa amanah sehingga mungkin belum maksimal meramaikan kelas belajar pada pekan pertama ini.
Bisa dibayangkan pada forum-forum diskusi di pekan pertama ini, pernah ada sesi yang sama sekali tidak ada peserta yang hadir, hehe... Beruntung karena saya sudah bergabung di Ibu Profesional jadi saya anti baper. Kebayang kan kalau bukan Ibu Profesional, pasti sudah baper abis menghadapi situasi ini hehe...

Lalu apa yang saya lakukan?
Awalnya terasa berat, namun saya coba melihat ini sebagai tantangan. Pertama yang saya lakukan adalah harus merubah strategi, kalau yang tadinya ritmenya santai mungkin sekarang harus agak sedikit berlari. Berikutnya harus banyak melakukan "switch" mood agar tidak baper apalagi bede. Alhamdulillah dipekan pertama ini sedang dibahas tentang "Adab Menuntut Ilmu". Saya kembali membaca membaca materinya dan menemukan kekuatan di sana.
Bahwa salah satu Adab Menuntut Ilmu adalah memperhatikan Adab Pada Diri Sendiri :
- Ikhlas dan mau membersihkan jiwa dari hal-hal yang buruk.
 - Selalu bergegas. Mengutamakan waktu-waktu dalam menuntut ilmu
-  Menghindari sikap "merasa" lebih tahu dan paham terhadap ilmu yang disampaikan.
-  Menuntaskan sebuah ilmu yang sedang dipelajari.
-  Bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas yang diberikan setelah ilmu disampaikan.
Nah, mantra di atas merupakan penguat saya dalam menghadapi hari-hari sebagai seorang fasilitator. Sesungguhnya saat ini pun saya sedang mendalami dan belajar tentang bagaimana menjadi fasilitator yang baik. Semua peristiwa yang terjadi di kelas pada pekan pertama ini merupakan ilmu yang sangat bermanfaat. Sehingga memperhatikam Adab Menuntut Ilmu merupakan keharusan bagi saya.

Semoga dipekan berikutnya suasana kelas bisa menjadi lebih cair dan makin have fun 💗

SEMANGAT!!!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

1,2,3

Hari ini kebetulan Aliyah ada kegiatan bersama teman-teman di Rabbit Hole, kali ini membuat craft berupa kartu ucapan 😊 seru deh.. Kartu ucapannya bebas dikreasikan sesuai imajinasi anak-anaknya, Aliyah memilih tema laut. Kepiting dan ikan menjadi pilihan gambar yang ditempel di kartu tersebut. Aliyah yang menggunting sendiri karakter-karakternya dan menempelnya. Ternyata proses menggunting dan menempel itu pun harus punya "perhitungan" agar hasil guntingannya tepat.. alhamdulillah, Aliyah sudah lumayan mahir menggunting meskipun masih miring sana-sini 😁 Sambil berkreasi, Aliyah juga menghitung karakter-karakter yang ada di kartu ucapan bikinannya. Aliyah pun meminta agar dituliskan angka di karakter orang yang ada pada kartunya, hehe.. Matematika tak melulu harus serius namun, ternyata diproses membuat crafting pun ada "matematikanya".
Baca selengkapnya

Buku untuk Sang Pembelajar

Gambar
Bismillahirrahmanirrahim... Dears, apakah sebelumnya sudah pernah mendengar atau bahkan membaca Buku "Quantum Learning" ? Saya yakin pasti Buku " Quantum Learning " ini tidak asing terdengar ditelinga teman-teman. Saya sendiri pertama kali membaca buku ini pada saat SMA, sekitar tahun 2000an (bisa ketebak yah umurnya, hehe...) Baiklah kali ini saya mau menuliskan tentang Buku "Quantum Learning" ini. Buku ini sangat bagus sekali. Buku ini pertama kali terbit ditahun 1992, kemudian terus dicetak ulang. Sekarang buku ini masih banyak ditemukan dipasaran, hanya saja covernya sudah mengalami perubahan dan terlihat lebih chic . Buku Quantum Learning milik saya yang masih menggunakan sampul lama Quantum Learning merupakan seperangkat metode yang lahir dari SuperCamp. Quantum Learning menggabungkan sugestologik, teknik pemercepatan belajar, dan NLP dengan teori. Buku Quantum Learning ini menyajikan serangkaian tes sederhana, menjelaskan tentang
Baca selengkapnya

Parents Zaman Now

Era millenial saat ini memang banyak tantangannya yah, moms ... Kadang ada aja tingkah laku kids zaman now yang buat geleng-gelang kepala, tapi tak sedikit juga kids zaman now yang mampu mengukir segudang prestasi diusia yang sangat belia. Sebagai mahmud abas alias mamah muda anak (balita) baru satu tentu perasaan was-was sering menghampiri terutama tentang perkembangan anak. Awal-awal jadi orang tua, jujur saya terkena badai informasi ... Segala hal yang berkaitan tentang parenting, tumbuh kembang anak, dan segala macamnya saya lahap. Berbagai teori-teori parenting yang saya baca, saya coba terapkan pada anak. Akibatnya saya dan anak menjadi stress. Terlalu banyak informasi membuat saya pun jadi bingung. Bagi saya (saat itu) anak harus sesuai 'standar' yang dituliskan dibuku-buku atau artikel parenting yang saya baca. Akibatnya anak saya pun menjadi 'tertekan' dijejali berbagai macam teori-teori. Akhirnya sampailah saya pada titik sadar dimana bahwa setiap anak it
Baca selengkapnya